Kenapa Banyak UMKM Tidak Tahu Mereka Sedang Untung atau Rugi?

Cara sederhana dan praktis agar UMKM bisa memahami apakah bisnis mereka sedang untung atau rugi tanpa perlu jadi akuntan.

Menjalankan bisnis tanpa tahu untung-rugi ibarat menyetir mobil dengan mata tertutup. Anda mungkin tetap bergerak, tapi tidak tahu apakah Anda sedang menuju ke tempat tujuan atau ke jurang.

Sayangnya, ini kenyataan yang dihadapi banyak pelaku UMKM. Bisnis berjalan, barang keluar masuk, uang pun sesekali terasa banyak. Tapi saat ditanya: “Sebenarnya bulan ini untung atau rugi?”, jawabannya tidak pernah pasti.

Tulisan ini membahas kenapa itu terjadi, apa bahayanya, dan bagaimana cara praktis untuk memperbaiki kondisi ini—tanpa harus jadi ahli akuntansi.

Masalah Umum: Banyak UMKM Jalan Tanpa Dashboard

Banyak UMKM berjalan berdasarkan intuisi.

“Pokoknya asal uang di tangan ada, berarti bisnis jalan.”

Kalimat ini sering kita dengar, bahkan dari pelaku bisnis yang sudah jalan beberapa tahun. Tapi uang yang ada di tangan bukan indikator bahwa bisnis Anda sehat. Bisa saja itu uang utang, atau hasil penjualan yang belum dikurangi biaya.

Seperti naik mobil tanpa dashboard: Anda tidak tahu berapa kecepatan, berapa sisa bensin, atau apakah mesin sedang panas. Laju bisnis Anda tidak terukur, dan itu berbahaya.

Akar Masalahnya: Bukan Karena Tidak Mampu, Tapi Tidak Dibiasakan

Sebagian besar UMKM tidak mencatat transaksi harian dengan rapi. Bukan karena tidak mampu, tapi karena tidak terbiasa.

Baca Juga  Strategi Ampuh Word-of-Mouth Marketing Organik: Bikin Pelanggan Bicara Tanpa Diminta

Berikut beberapa penyebab utamanya:

  • Keuangan pribadi dan bisnis bercampur. Uang jualan dipakai langsung untuk belanja dapur.
  • Tidak punya sistem pencatatan. Semua masih di kepala atau di grup WhatsApp.
  • Tidak tahu cara menghitung laba. Banyak yang berpikir: “Selama uang masih ada, berarti untung.”
  • Tidak mengerti laporan keuangan dasar. Bahkan istilah sederhana seperti “biaya tetap” dan “biaya variabel” pun sering belum dipahami.

Padahal, memahami ini semua bukan hanya untuk UMKM yang mau besar. Bahkan untuk sekadar bertahan, pemilik bisnis perlu tahu posisi keuangannya.

Tanda-Tanda Anda Tidak Tahu Apakah Sedang Untung atau Rugi

Coba lihat apakah Anda mengalami beberapa dari hal ini:

  • Tidak bisa menjawab pertanyaan: “Berapa margin bersih per bulan?”
  • Sering kehabisan uang padahal penjualan bagus.
  • Tak tahu pasti berapa total utang usaha.
  • Keputusan stok atau ekspansi berdasarkan feeling, bukan data.
  • Bingung saat ditanya berapa sebenarnya modal bisnis Anda sekarang.

Jika iya, kemungkinan besar Anda belum benar-benar tahu kondisi keuangan bisnis Anda.

Bahaya Jika Dibiarkan

Ketidaktahuan soal untung rugi bisa mengarah ke keputusan bisnis yang keliru, seperti:

  • Ekspansi sebelum waktunya. Buka cabang baru padahal belum balik modal.
  • Beli stok terlalu banyak. Karena “lagi rame”, padahal cash flow belum siap.
  • Salah harga jual. Terlalu murah karena tak tahu struktur biaya.
  • Terlambat bayar utang. Karena tidak tahu kapan dan berapa yang harus dibayar.

Masalah-masalah ini bisa membuat bisnis jatuh tanpa disadari. Dan sayangnya, banyak pelaku UMKM baru sadar setelah terlambat.

Solusi Praktis: Tidak Harus Jadi Akuntan

Kabar baiknya: Anda tidak perlu jadi akuntan untuk mulai mengerti untung rugi. Cukup lakukan langkah sederhana ini:

a. Catat Semua Transaksi Harian

Baca Juga  Kenapa Banyak UMKM Bingung Menentukan Target Pasar

Minimal: uang masuk dan keluar. Bisa ditulis tangan atau pakai aplikasi sederhana. Yang penting: konsisten.

b. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Buat rekening terpisah. Jangan campur uang jualan dengan belanja rumah tangga.

c. Pahami Struktur Biaya

Bedakan antara:

  • Biaya tetap: sewa, gaji bulanan.
  • Biaya variabel: bahan baku, ongkir, komisi.
  • Biaya tak terduga: peralatan rusak, denda keterlambatan, dll.

d. Buat Laporan Rutin (mingguan/bulanan)

Tidak perlu rumit. Cukup rekap:

  • Total penjualan
  • Total pengeluaran
  • Laba kotor dan laba bersih
  • Saldo kas
  • Piutang dan utang

Alat Bantu Gratis yang Bisa Dipakai

Jika ingin mulai tanpa biaya tambahan, ini alat bantu yang bisa dipakai:

  • Buku catatan biasa – untuk transaksi harian.
  • Excel atau Google Sheets – banyak template gratis untuk laporan keuangan UMKM.
  • Aplikasi keuangan UMKM:
  • BukuWarung
  • Mekari Jurnal
  • Kledo

Sebagian aplikasi lokal sudah menyediakan format laporan otomatis dan mudah dipahami, bahkan untuk orang non-akuntansi.

Bangun Kebiasaan Keuangan Sehat

Membangun sistem bukan soal teknologi, tapi soal kebiasaan. Anda bisa punya aplikasi canggih, tapi kalau tidak rutin dicatat, hasilnya tetap nol.

Mulailah dengan:

  • Disiplin mencatat setiap hari. Sekecil apapun, catat.
  • Review keuangan setiap minggu. Luangkan 30 menit untuk lihat: bagaimana penjualan, pengeluaran, dan saldo kas.
  • Evaluasi harga jual secara berkala. Pastikan harga sudah mencakup seluruh biaya + margin yang wajar.

Libatkan Orang Terdekat

UMKM seringkali dijalankan bersama keluarga atau tim kecil. Karena itu penting agar semua pihak memahami pentingnya pencatatan.

Misalnya:

  • Jelaskan pada pasangan kenapa uang bisnis tidak bisa langsung dipakai untuk kebutuhan rumah.
  • Latih staf untuk mencatat pengeluaran sekecil apapun.
  • Buat pembagian tugas yang jelas: siapa catat transaksi, siapa rekap laporan.
  • Jangan biarkan Anda jadi satu-satunya orang yang tahu semua data.
Baca Juga  10 Great Gift Ideas for Babies Under Five

Apa yang Bisa Dilakukan Hari Ini?

Kalau Anda bingung harus mulai dari mana, coba lakukan ini sekarang:

  • Ambil satu buku tulis kosong. Gunakan sebagai buku kas.
  • Buat dua kolom: pemasukan dan pengeluaran.
  • Rekap semua transaksi 7 hari terakhir. Hitung selisihnya.
  • Buat daftar utang dan piutang aktif.
  • Pisahkan uang tunai bisnis dari dompet pribadi.
  • Jadwalkan evaluasi keuangan mingguan, misalnya setiap Jumat sore.

Penutup: Angka Tidak Pernah Bohong

Dalam bisnis, intuisi penting. Tapi angka lebih penting. Anda bisa merasa bisnis sedang baik-baik saja, tapi angka bisa berkata sebaliknya.

Mengetahui apakah Anda sedang untung atau rugi bukan soal keren-kerenan atau laporan rapi. Ini soal menyelamatkan bisnis Anda dari jebakan tak terlihat.

Mulailah dari langkah sederhana. Tidak harus sempurna. Tapi begitu Anda punya kebiasaan membaca angka, keputusan bisnis akan jadi lebih tajam, lebih aman, dan lebih berkelanjutan.

Ingat: Anda tidak harus jadi besar untuk mulai tertib. Tapi Anda harus tertib kalau ingin jadi besar.

Leave a Reply