Wahai wanita luar biasa: Butiran Gandum, Butiran Kemuliaan

Setiap Butir yang Kau Giling, Allah Catat sebagai Pahala

Motivasi1420 Views

Suatu pagi yang sunyi, seorang wanita muda duduk di tepi dapur rumah sederhananya. Tangannya kasar oleh pekerjaan, tubuhnya lelah oleh rutinitas yang tiada henti. Ia merasa seperti hidupnya hanyalah rangkaian tugas yang diulang-ulang: mencuci, memasak, membersihkan, menggiling bumbu, menyiapkan makanan, dan mengurus anak-anak. Ia bertanya dalam hati, “Apakah ada kemuliaan dalam pekerjaan yang tak pernah terlihat ini? Adakah arti dari setiap tetes keringatku?”

Ingatlah! sebuah pesan indah dari Nabi yang mulia kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra:

“Wahai Fatimah, tiada istri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosa-nya, dan meninggikan derajat-nya.”

Saat itu hatinya tersentak. Ia bukan hanya sedang menggiling bumbu atau mengaduk nasi—ia sedang menenun surga dengan tangan dan cintanya. Setiap gerakannya, sekecil apapun, dicatat di langit. Setiap butir nasi yang ia masak, setiap cucian yang ia bilas, setiap langkah kecil yang ia lakukan dengan cinta untuk keluarganya—semua menjadi pahala yang tak terhitung nilainya.

Wahai wanita luar biasa,
Ketahuilah, pekerjaanmu yang mungkin tak diberi tepuk tangan dunia, dipuji malaikat setiap harinya. Ketulusanmu yang tak tertangkap kamera, tercatat indah dalam kitab-Nya. Bahkan butiran tepung yang kau ayak, adalah saksi cinta dan ibadahmu.

Jangan pernah remehkan dirimu. Jangan pernah merasa kecil hanya karena dunia tak melihat. Karena Allah selalu melihat, dan di mata-Nya, engkau adalah ratu yang memahat pahala di balik tirai keikhlasan.

Teruslah berjalan. Teruslah mencintai dengan tanganmu, dengan lelahmu, dengan sabarmu. Karena setiap hari adalah kesempatan untuk meninggikan derajatmu, dan setiap kebaikan kecil adalah tangga menuju surga yang kau bangun sendiri—dari rumahmu.

Ingatlah, Wahai Wanita Kuat.
Setiap yang kau lakukan untuk keluarga
Allah melihat dan dan mendengar.

Leave a Reply