Cirebonrayajeh.com – Pertarungan hukum antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tampaknya akan memakan waktu lebih lama dibandingkan kasus yang melibatkan Coinbase. Para pakar hukum menilai bahwa dengan adanya putusan yang telah dijatuhkan serta berbagai prosedur kompleks yang menyertainya, Ripple menghadapi tantangan yang berbeda dan lebih rumit dibandingkan dengan penyelesaian kasus Coinbase yang baru-baru ini terjadi.
Gugatan Hukum Ripple Vs SEC Bisa Berlarut-larut, Ini Alasannya!
Setelah SEC Amerika Serikat mengungkap rencana untuk menghentikan gugatan terhadap Coinbase, spekulasi dan perdebatan mengenai masa depan kasus Ripple vs SEC pun semakin memanas. Banyak yang bertanya-tanya kapan kasus ini akan berakhir dan seperti apa hasil akhirnya. Namun, para pakar hukum menegaskan bahwa jalannya kasus Ripple tidak akan semulus Coinbase.
Salah satu faktor utama yang membuat kasus ini lebih rumit adalah keputusan yang sudah dikeluarkan oleh Hakim Torres. Berdasarkan dokumen pengadilan, Ripple telah diperintahkan untuk membayar denda sebesar $125 juta sebagai bagian dari penyelesaian dengan SEC.
Kini, perusahaan memiliki beberapa opsi, termasuk mengajukan permohonan pengurangan denda. Namun, untuk mencapai kesepakatan, kedua belah pihak harus menemukan titik temu. Pakar hukum Sherrie, dalam diskusi di platform X, menyoroti bahwa meskipun kemungkinan penyelesaian masih terbuka, keputusan Hakim Torres mengenai pemisahan jenis penjualan aset kemungkinan besar tidak akan berubah.
Menurutnya, setiap permintaan untuk mengurangi denda harus dipertimbangkan dengan cermat oleh Ripple dan SEC. Selain itu, jika Ripple memilih untuk membatalkan banding, maka keputusan asli dari Hakim Torres akan tetap berlaku.
Dengan kompleksitas kasus ini, akankah Ripple berhasil mencapai kesepakatan dengan SEC? Ataukah pertarungan hukum ini akan terus berlanjut? Kita tunggu perkembangannya!
“Batas waktu pengajuan Ripple berikutnya jatuh pada April, memberi kedua belah pihak lebih banyak waktu untuk merundingkan kesepakatan,” ujar pakar hukum Bill Morgan. Hal ini membuka peluang bagi perundingan yang lebih strategis, yang bisa berdampak signifikan pada arah kasus ini ke depan.
Dinamika Gugatan Ripple vs SEC: Strategi Banding dan Pertimbangan Waktu
Kasus hukum antara Ripple dan SEC semakin kompleks dengan adanya banding silang yang diajukan. Para analis hukum menyoroti bahwa jadwal pengajuan dokumen banding Ripple—yang dijadwalkan pada April—dapat menjadi faktor penentu dalam arah kasus ini.
Permintaan Ripple untuk memperpanjang tenggat waktu hingga 16 April 2025 semakin menguatkan dugaan bahwa penyelesaian kasus ini mungkin memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan awal. Seiring tim hukum Ripple melangkah maju dalam proses banding, baik Ripple maupun SEC harus mempertimbangkan strategi terbaik untuk langkah selanjutnya. Sementara itu, Ripple juga terus mengevaluasi kemungkinan mencapai kesepakatan atau bahkan menurunkan besaran sanksi yang mungkin dikenakan.
Kasus Ripple masih diselimuti ketidakpastian. Langkah berikutnya dari SEC belum jelas, dan setiap keputusan kemungkinan besar harus mendapat persetujuan dari Hakim Torres, menurut Terrett.
Peran Pengadilan Banding dalam Gugatan Ripple vs SEC
Keterlibatan Pengadilan Banding berpotensi memperpanjang proses penyelesaian gugatan antara Ripple dan SEC. Berbeda dengan pengadilan distrik, proses di pengadilan banding melibatkan panel tiga hakim yang akan meninjau dan mendengarkan kasus ini dengan lebih mendalam. Hal ini tentu membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan prosedur di pengadilan tingkat pertama.
Sebagai perbandingan, kasus Coinbase dapat diselesaikan lebih cepat, kemungkinan karena tidak menghadapi kompleksitas serupa. Sementara itu, jurnalis FOX, Eleanor Terrett, mengungkapkan bahwa SEC masih memiliki opsi untuk mencapai kesepakatan dengan Ripple di tingkat pengadilan distrik. Hakim Torres, yang memegang kendali atas kasus ini hingga Agustus 2025, tetap memiliki wewenang untuk menyetujui atau mengubah ketentuan keputusan yang telah ditetapkan.
“Ini bukan sekadar perkara yang bisa diselesaikan dengan damai atau sekadar digugurkan begitu saja,” ujar Hogan, menekankan bahwa kasus ini jauh lebih kompleks dari yang terlihat.
Leave a Reply
View Comments